“Stunting” atau Gizi Buruk adalah masalah serius bagi Bangsa ini,
bagaimana tidak, sebab WHO mencatat 7,8 juta dari 23 juta balita di Indonesia atau sekitar 35,6
persennya adalah penderita stunting. Hal inilah yang memposisikan Indonesia
sebagai Negara ke-5 sebagai Penderita Stunting
terbesar di Dunia. Maka optimalisasi peran posyandu sebagai wadah pelayanan
dasar mutlak di perlukan. Keprihatinan akan hal inilah yang kemudian
menginisiasi Project SPOI (Sustainable Palm Oil Initiative) Tanoto Foundation menyelenggarakan
Pelatihan Kader Posyandu.
“Kader Posyandu adalah ujung
tombak kesehatan ibu dan balita. Kader yang terlatih dan handal dapat
menurunkan angka kematian ibu dan balita. Tugas tersebut bukan hanya tugas
pemerintah, tetapi juga tugas semua pihak”. Hal tersebut diungkapkan Kepala
BLUD Puskesmas Berlian Ukui, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Joko
Hadi,SZ.,SKM. dalam sambutan pembukanya dalam Pelatihan Kader Posyandu se
Kecamatan Ukui yang diadakan oleh Project
SPOI (Sustainable Palm Oil Initiative)
Tanoto Foundation, 18-19 April 2018.
“Dengan adanya Pelatihan ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan para kader posyandu untuk dapat memonitoring
kesehatan ibu dan balita di Kecamatan Ukui dan semoga ilmu yang diperoleh
kiranya dapat di implementasikan di posyandu masing-masing. Tentunya, dengan
adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan angka kematian
ibu dan balita,'' tambahnya, mengapresiasi program yang diadakan oleh Tanoto
Foundation ini.
Pelatihan Kader Posyandu yang dilaksanakan
selama 2 hari ini, dihari pertama,
para peserta diberikan materi tentang Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi Ibu Hamil
dan Balita, Imunisasi Ibu Bayi dan Anak, SDIDTK (Stimulasi, Deteksi, dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak), serta materi Tata Kelola Posyandu dengan
Sistem 5 Meja. Kemudian di hari kedua, diadakan
pertandingan antar posyandu untuk menampilakan simulasi pelaksanaan Sistem 5
Meja. Seluruh peserta terlihat antusias mengikuti jalannya pelatihan, yang
dipandu langsung oleh Tim Instruktur Puskesmas Berlian Ukui.
SDG & SPOI Project
Manager Tanoto Foundation, Rio Supriyatno menjelaskan tujuan diadakankanya
pelatihan ini adalah bahwa Tanoto Foundation ingin turut berkontribusi dalam
peningkatan kualitas hidup masyarakat, peningkatan kualitas hidup masyarakat
takkan terwujud jika tak diawali dengan meningkatkan pelayanan kesehatan. Dan
Pelayanan Kesehatan yang paling dasar/vital itu adalah Posyandu. Lantas bagaimana
mengoptimalkan peran dari Posyandu, maka tentulah hal utama yang harus
dilakukan adalah mengoptimalkan peran dari para kader-kadernya yang terlatih.
''Tanoto Foundation
menginisiasikan pelatihan kader ini untuk menyegarkan kembali pengetahuan
kader-kader posyandu dalam penerapan pelayanan kesehatan ibu dan balita,
bagaimana dengan penerapan system 5 meja, dll''. tambah Rio.
Pelatihan yang berlangsung di Aula Kantor Desa Air Emas ini
diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari kader posyandu Desa Air Emas, Desa
Tri Mulya Jaya, Desa Bukit Jaya, dan Desa Ukui Dua. Selain itu, juga turut
hadir perwakilan PKK serta para Bidan
Desa.
0 Comments