Pemerintah,
melalui Kementrian Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemenbuddikdasmen)
meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Literasi Sekolah ini
bertujuan agar peserta didik, terutama di tingkat pendidikan dasar, dapat
menjadi insan yang berbudaya literasi, dan tepat pada 16 Maret 2016, Menteri
Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah (Menbuddikdasmen) secara resmi mencanangkan
Riau sebagai Provinsi Literasi di Indonesia.
Dengan di
tunjuknya Riau sebagai Provinsi Literasi, tentu akan menjadi pekerjaan rumah
tersendiri bagi Daerah, sebab tantangannya bahwa fasilitas pendukung seperti
Gedung Perpustakaan yang belum merata di seluruh wilayah, Sistem pelayanan yang belum termanagemen
dengan baik, serta yang terpenting adalah ketersediaan jumlah buku yang masih
sangat minim termasuk juga di Instansi Pendidikan dalam hal ini Sekolah Dasar.
Berangkat
dari hal itulah, Tanoto Foundation melalui Project SPOI berinisiasi untuk terus
mendukung Gerakan Literasi Sekolah, dengan mendistribusikan 2.000 Eksemplar
Buku Perpustakaan beserta Mural dan Stiker Pustaka di 4 (empat) Sekolah dampingan
yaitu:
SDN 002 Ukui II, SDN 005 Bukit Jaya, SDN 006 Tri Mulya Jaya serta SDN 009 Air
Emas. Di wilayah Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. Setelah
sebelumnya Project SPOI juga telah berkontribusi dalam peningkatan kualitas kepada
Puluhan Guru dan Staff Pustaka tentang Managemen Perpustakaan dan Peningkatan
Minat Baca Siswa dengan menyelenggarakan Pelatihan Pelita Pustaka.
Hadir dalam kegiatan tersebut SDG dan
SPOI Project Manager Bapak Rio Supriyatno didampingi Manager Plasma Asian Agri
Kebun Ukui Bapak Agung Ardi Wardana yang menyerahkan Bantuan Buku Perpustakaan
secara langsung kepada Seluruh Kepala Sekolah.
“Anak-anak sering
bosan datang Ke Pustaka, dikarenakan pustaka ini di dominasi oleh buku paket
pelajaran, adapun buku cerita namun jenis bukunya itu-itu saja sehingga mereka
pun enggan membacanya” ungkap Suko, Staff Pustaka SDN 005 Bukit Jaya".
Senada dengan itulah buku-buku yang di
salurkan kali ini terdiri dari jenis buku yang beragam, Seperti jenis buku ensiklopedia, referensi, serta cerita anak.
Dengan harapan hadirkan koleksi baru buku perpustakaan di masing-masing sekolah
berbanding lurus pula dengan meningkatnya minat baca siswa agar Gerakan
Literasi Sekolah dapat menjadi suatu budaya baca yang mengakar pada diri siswa.
Semoga
kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita bersama bahwa Pelaksanaan Gerakan
Literasi Sekolah bukan hanya menjadi tanggungjawab Guru Bahasa, namun semua
pihak. baik Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang Tua/Wali, Komite Sekolah,
Alumni, dan bahkan tidak tertutup
kesempatan kepada Masyarakat maupun pihak swasta.
0 Comments