Facebook

header ads

Tragedi Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru



Berdasarkan informasi yang ada menerangkan bahwa Panti Asuhan Tunas Bangsa di Pekanbaru ini sudah berdiri sejak lama, Namun izinnya ternyata sudah diputus sejak 2011 oleh Dinas Sosial Provinsi Riau dikarenakan Panti ini sangat jauh dari kata layak untuk dijadikan penampungan.

Disorotnya Panti Asuhan Tunas Bangsa diawali dari Wafatnya bayi M. Zikri (18 Bulan) pada 15 Januari 2017 secara tak wajar setelah dibawa ke RSUD Arifin Ahmad yang ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuhnya yang disinyalir terkena Hantaman benda tumpul, serta bekas sulutan abu rokok. Berdasarkan kasus inilah Polresta Pekanbaru melakukan penyelidikan ke Tempat dimana Bayi M.Zikri diasuh yaitu Panti Asuhan Tunas Bangsa, dan Sesampainya disana Polisi hanya menemukan 2 Balita saja yang tersisa, disinyalir 10 atau 15 balita yang lain dibawah Kabur oleh pemilik panti yang sampai saat ini sedang di Cari keberadaannya. 2 balita yang ditemukan saat ini sedang dilakukan rehabilitasi di Dinas Sosial Provinsi Riau.


Sebenarnya bukan tanpa kecurigaan saat kami mengadakan kunjungan sosial dipertengahan bulan April 2015 lalu di Panti Asuhan Tersebut. Kami juga merasakan sesuatu yg aneh dilokasi tersebut. Pertama terkait dengan Kondisi tempat yang sangat jauh dari kata layak, Balita2 yang tak dirawat dengan baik, Pakaian2 mereka yang Jauh dari kata layak, bau-bau tak enak, Balita2 yang diberi makan alakadarnya yang sangat berbanding terbalik dengan persedian sembako dan bahan makanan yang banyak kami lihat di Ruang Sebelah. Kedua, keanehan kembali kami dapat saat berdiskusi dengan para warga sekitar yang ternyata mereka sendiri tidak tahu akan aktifitas Panti Asuhan Tersebut dikarenakan pihak panti yang sangat menutup diri dari lingkungan. Namun sekali lagi saat itu semua firasat2 aneh itu kami tepis jauh2 dan kami tak ingin banyak berfikir yang bukan2, yang walaupun saat Pulang pun kami tetap terus mendiskusikan keanehan2 itu. Maka wajar sangat terkejut sekali saat kami mendengar kabar ini, dan saya pribadi merasa menyesal.... menyesal kenapa dulu kami terlalu Khusnuzan terhadap keanehan2 itu. Andai dulu kami bergerak mungkin dari dulu Kejahatan2 serta penyiksaan2 ini dapat dihentikan.


Post a Comment

0 Comments